Gadis Korek Api

Desember sudah datang dan suasana natal sudah mulai terasa di mana – mana. Di suatu kota, orang – orang berlalu lalang dengan membawa banyak belanjaan. Toko – toko penuh dengan cahaya lampu dan hiasan natal. Di pojokan jalan, tampak seorang gadis kecil sedang menawarkan barang dagangannya ke orang-orang yang lewat, walaupun sepertinya tidak banyak yang peduli pada tawarannya. Apa yang dijualnya? Ternyata yang dijualnya adalah korek api. Tidak banyak orang yang mempedulikan apalagi membeli barang dagangannya.

Seorang bapak-bapak tua dengan pakaian yang bagus menghampirinya dan berkata,
“ Hai gadis kecil, untuk apa kau menjual korek api? Itu barang yang tidak berguna. Kau lihat lampu neon yang kubeli ini? Ini barang teknologi tinggi yang jauh lebih berguna daripada korek api yang kau jual. Dan aku punya cukup uang untuk membeli teknologi ini, dan teknologi yang kubeli ini membuat rumahku terang dan aman. Tinggalkan saja korek api tu dan ikutlah ke rumahku dan kita bisa mengagumi hasil karya manusia yang membuat rumahku terang dan aman ini”.
Tapi gadis kecil itu tersenyum dan menolak dengan sopan.

Seorang pemuda yang berpakaian perlente dan sibuk berbicara di telepon genggamnya datang menghampirinya.
“ Hai gadis kecil, kenapa kau berdiri kedinginan di malam seperti ini menjual produk yang tidak menguntungkan? Produk yang kau jual itu tidak menarik bagi masyarakat sekarang, di masa lalu mungkin itu laris tapi tidak di masa kini. Kalau tujuanmu ingin mendapat keuntungan, kenapa kau tidak mengikutiku saja? Aku akan memberikan produk yang lebih baik, yang lebih sesuai untuk selera masyarakat sekarang untuk kau jual. Dan aku yakin kau akan mendapat keuntungan yang banyak. Bagaimana? “
Tapi gadis kecil itu juga menolak dan tersenyum.

Seorang remaja yang berpakaian modis datang menghampirinya dengan muka heran.
“ Jaman sekarang masih ada yang jualan korek api? Kau ini benar-benar ketinggalan jaman. Sekarang bukan jamannya lagi anak muda berjualan korek api, ini jaman modern. Sama sekali ga keren jualan korek api itu. Kenapa kau tidak ikut denganku? Aku akan mengajarimu bagaimana seharusnya seorang anak muda hidup di jaman modern ini. Aku jamin pasti akan lebih menarik daripada berjualan korek api.”
Tapi, lagi-lagi gadis kecil itu tersenyum dan menolak.

Dan ketiga orang itu pu semuanya pergi dan gadisk kecil itu tetap berjualan.

Dan pada malam itu, terjadilah pemadaman listrik PLN ( yang sepertinya semakin sering mendekati akhir jaman ini ^^ ).

Dan lampu yang semula terang mendadak padam. Rumah yang terang dan aman mendadak menjadi gelap dan dingin.

Di usianya yang semakin tua ternyata tetap tidak membuat mata bapak tua itu menjadi lebih tajam, bahkan sebaliknya. Kegelapan membuatnya tidak dapat berjalan kemana-mana.

Teman bisnis yang berbicara dengannya di telepon juga tidak dapat membantunya menunjukkan arah.

Dan teman-teman sepermainannya sama-sama kebingungan dalam gelap, dan seperti orang buta menuntun orang buta, mereka semakin jauh tersesat.
Dan saat itu, tampak satu nyala api kecil di kejauhan. Ketiga orang yang tersesat ini melihat dan menghampiri terang itu yang ternyata gadis kecil tadi yang menyalakan korek api yang dipegangnya.

“ Kenapa kau masih berjualan di sini?”, tanya mereka.
“ Kami pikir kau sudah menyerah dan pulang, kenapa kau masih bertahan menjual korek api di tengah kegelapan seperti ini?”

“ Karena Terang paling dibutuhkan di dalam gelap”, jawab gadis kecil itu.
“ Aku tahu tidak banyak orang yang mencari Terang ketika kedaan tampak cerah dan aman. Karena itu, yang kulakukan adalah mempromosikan daganganku, supaya ketika gelap datang, orang-orang tahu kemana mereka harus mencari Terang. Dan sebagai penjual Terang, aku harus siap ketika orang-orang datang da meminta Terang yang kupunya.”

“ Tapi, orang-orang tidak mempedulikan dan mengejekmu. Apa kau tidak merasa sedih?”

“ Tidak apa. Aku tahu resiko pekerjaanku sebagai penjual Terang, seperti rumah sakit yang dijauhi kala sehat dan didatangi ketika sakit, aku tahu kalau orang hanya mencariku ketika gelap datang.”

“ Dan sekarang gelap telah datang, dan kami melihat nyala Api yang kau nyalakan”

“ Jadi, sekarang bawalah Korek Api ini dan bawalah Terang ke rumah dan keluargamu, ke tempat kerja dan rekan bisnismu, kepada teman-temanmu supaya tidak ada lagi orang yang tersesat dalam gelap dan terhilang ke dalam gang sempit kotor dimana pencuri siap untuk merampas segala miliknya”


PS: Cerita gadis korek api ini sebenarnya berasal dari cerita anak-anak karangan Hans Christian Andersen yang kemudian saya modifikasi. Kalau mau baca cerita aslinya, ini link di wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/The_Little_Match_Girl.
Selamat Natal dan Tahun Baru buat semua.