Miii…miiiii…miiii…..miiirrhhhhhhh….
Suara jeritannya semakin lama semakin lemah dan serak…
Kakinya sudah mulai lemah dan matanya semakin sulit untuk terfokus…
Sudah berhari-hari dan sudah bermil-mil Pupu berjalan sambil menjerit-jerit meminta tolong...
Pupu sudah tak ingat lagi kapan terakhir kali dia merasa aman dan hangat di dekat ibunya.
Yang terakhir dia ingat adalah seekor anjing hitam besar yang mengejar ibunya dan membuat keluarganya tercerai berai.
Tentu saja keluarganya takut pada anjing,karena Pupu adalah seekor anak kucing!
Tapi dalam semilir angin Pupu mendengar suara yang berbisik memanggilnya, dan dia mengikuti suara itu.
Dan Pupu melihat sebuah lubang di bawah pohon dan dia merayap ke dalamnya...
Lubang itu kecil.....tapi hangat, dan terasa…lembut..
Dan Pupu tertidur di dalamnya
Ketika dia terbangun keesokan harinya, Pupu melihat bahwa lubang yang dia diami ada di bawah sebuah Pohon yang besar dan tua.
Pupu masih kecil dan dia belum mengerti apa-apa, tapi dia tahu kalau Pohon Tua ini yang semalam memanggilnya.
Dan Pupu kecil tahu kalau dia aman bersama Pohon Tua ini….
Dan sejak itu dia tinggal bersama Pohon Tua itu.
Pupu tidur berjemur di depan Pohon Tua..
Pupu meloncat dan bermain dengan daun-daun yang jatuh dari cabang Pohon...
Pupu tidur melingkar di bawah pohon Tua..
Pupu menyukai Pohon Tua itu, Pohon itu hangat..
Bagi Pupu,Pohon ini bukan hanya rumahnya tapi juga keluarganya...yang menjaganya bagaikan Ayah sendiri
Pupu mulai dewasa dan seperti semua kucing, dia selalu penasaran dengan semua hal.
Dan Pupu mulai menjelajah, dia memanjat Pohon Tua dan berjalan di cabang-cabangnya
Tapi cabang-cabang itu begitu banyak jumlahnya...
Pupu memilih salah satu dan berjalan sejauh mungkin di cabang itu
Tapi cabang itu begitu panjang…
Pupu mencoba memanjat setinggi mungkin..
Tapi Pohon itu begitu tinggi
Dan Pupu mulai takut….
Sejauh apapun dia berjalan,dia tidak pernah sampai ke ujung cabang..
Sejauh apapun dia berjalan,cabang itu tidak pernah habis..
Setinggi apapun dia memanjat, dia tidak pernah sampai ke puncak..
Pupu tidak pernah menyadarinya, selama ini dia hanya tahu bermain
Tapi…,Pohon Tua itu begitu besuarrrrrr…,dan tuinggiiiii….
Dan Pupu merasa takut…
Bukan rasa takut yang sama yang diingatnya ketika anjing hitam besar itu menyerang keluarganya
Pohon Tua yang menjadi rumahnya selama ini ternyata begitu besar, dan dirinya begitu mungil.
Rasa takut yang dirasakannya bukanlah rasa takut kengerian yang mencekik….
Rasa takut yang diingatnya dulu membuatnya ingin lari…
Tapi rasa takut yang sekarang membuatnya berlutut dengan penuh hormat…
Takut dan hormat akan Pohon Tua yang begitu besar...
Dan Pupu sekarang bersikap lebih hati-hati di depan Pohon Tua..
Pupu berjalan berjingkat-jingkat di depan pohon Tua..
Pupu membersihkan bulunya tiap hari
Pupu berjemur dengan sikap tubuh tegak
Tapi hatinya terasa sedih....
Pupu ingin memeluk Pohon tua…
Pupu ingin tidur di dekat Pohon Tua..
Pupu ingin bermalas-malasan dan dimanjakan Pohon Tua..
Pupu ingin kembali lagi menjadi Pupu kecil yang dulu…
Tapi,dia tidak lagi kecil…
Tapi,dia sudah melihat kebesaran Pohon Tua
Pupu kecil memandang Pohon Tua sebagai ayahnya..
Tapi Pupu yang sekarang memandang Pohon Tua sebagai sosok mulia berkuasa..
Pupu mencintai Pohon Tua, tapi juga takut dan menghormati Pohon Tua
Cintanya membuatnya rindu memeluk Pohon Tua,tapi rasa hormatnya membuatnya berlutut
Dan hatinya sedih...
Pupu ingin bersama Pohon Tua....
Tapi,dirinya begitu kecil...dan Pohon Tua begitu besar.....
Pupu ingin berdiri di sebelahnya
Dan hanya ada 1 cara!
Mi!!..Mimiiimii...miiemi....mimieemi....miii!!
( Terjemahan : Saat ini aku tidak tahu apa-apa dan tidak mengerti apa-apa! Tapi,aku akan berusaha menjadi kucing yang lebih baik, aku akan belajar dan berusaha supaya diriku yang esok hari lebih baik dari yang hari ini. Sampai tiba suatu hari nanti, aku akan berdiri di sebelah Pohon Tua bukan hanya sebagai anakNYA,hambaNYA,tapi juga sahabatNYA!! )
"Karena takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan“
PS :
In Memory of my two hamster, Pupu and Gokan.